Dalam evaluasi terdapat dua kegiatan, yaitu pengukuran dan penilaian. Pengukuran berdasarkan data kuantitatif, mempunyai pembanding, serta akuntabilitas, sedangkan penilaian berdasarkan data kualitatif atau hasil dari pengukuran yang sistematis, analisa dan interpretasi. Maka dalam penilaian yang dilihat adalah kualitas dari testee atau orang yang dinilai tersebut. Dalam penilaian ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai dasar dari penilaian yang dilakukan atau sebagai prasyarat dari seorang tester, dalam tulisan ini akan dijabarkan beberapa prasyarat tersebut berdasarkan konsep Islam dengan mengutip beberapa ayat Al-Quaran yang berkaitan yang berkaitan dengan prasyarat tersebut.
1. Adil
Sebagaimana yang terdapat dalam surat an-Nahl ayat:90, yang artinya:
"sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran."
Dari ayat tersebut dapat diketahui bahwa kita harus berlaku adil terhadap siapa dan apa saja, begitu pula dalam menilai kita harus adil, dalam arti menilai tanpa harus membedakan suku, agama, bangsa dll. Adil dalam menilai adalah sesuai dengan kemampuan atau kualitas sesuatu yang kita nilai tersebut termasuk ketika kita menilai kemampuan atau diri kita sendiri secara objektif.
Dalam ayat ini pun Allah melarang kita dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan yang ditimbulkan ketika kita tidak berlaku adil terhadap sesuatu, dan dalam penialain pun sama seperti ini, ketika kita tidak berlaku adil dalam menilai maka hal ini dapat menimbulkan hal -hal yang tidak baik seperti yang disebutkan di atas, semoga kita dapat berlaku adail dalam menilai apa pun dan siapa pun.
2. Jujur
Berlaku jujur dalam penilaian adalah mengatakan atau menyebutkan atau menuliskan apa yang kita lihat dan dapat kita nilai sesuai dengan keadaan yang ada tanpa harus ada yang dilebih-lebihkan atau dikurangi. Allah berfirman dalam surat an-Nahl ayat:105, yang artinya:
"Sesungguhnya yang mengadakan kebohongan hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah dan mereka itulah orang-orang pendusta."
Sesuai dengan ayat ini sungguh pun Allah menyuruh kita kepada perbuatan jujur, termasuk dalam hal ini penilaian yang kita lakukan harus memegang kepada poin penting ini yaitu jujur dalam melakukan penilaian sesuai dengan apa yang kita lihat atau rasakan.
3. Bertanggung jawab
Bertanggung jawab dengan apa yang kita perbuat adalah hal yang harus dilakukan oleh setiap manusia, baik mempertanggungjawabkan kepada sesama manusia itu sendiri terlebih lagi kepada Yang Maha Esa. Bertanggung jawab atas apa yang telah kita nilai atau dalam penilaian adalah hal yang sangat penting agar kita selalu berhati-hati dalam setiap perbuatan karena hal sekecil apa pun yang kita lakukan akan kita pertanggung jawabkan. Sesuai dengan Firman Allah dalam surat al-Zalzalah ayat:7-8 , yang artinya:
"Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat Zarah pun, niscaya dia akan melihat(balasan)nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.
4. Larangan berbuat zhalim
Perbuatan zhalim sekecil apa pun akan merugikan orang lain trmasuk dalam proses penilaian atau evaluasi. Selain itu perbuatan zhalim juga sangat dibenci oleh Allah. Dalam proses evaluasi seorang evaluator atau tester tidak boleh berbuat zhalim atau menzhalimi sesuatau hanya karena apa dan siapa yang dia nilai tidak mempunyai hubungan baik sebagai saudara, teman atau apa pun. dan ornag yang berbuat zhalim tidak akan mendapat pertolongan dari siapa pun. Sebagaimana yang terdapat dalam Al-Quran:
"Dan mereka menyembah selain Allah apa yang Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu, dan apa yang mereka sendiri tiada mempunyai pengetahuan terhadapnya. dan bagi orang-orang yang zhalim sekali-kali tidak ada seorang penolongpun."(QS.al-Hajj ayat: 71)
Prasyarat yang tersebut di atas mutlak harus kita lakukan dalam proses penilaian karena jika tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan serta dapat merugikan orang lain dan diri sendiri. Semoga kita dapat menjadi penilai yang baik dengan memegang dasar-dasar atau prasyarat tersebut serta menilai secara objektif dan jauh dari sifat subjektif sekalipun dalam menilai diri sendiri, karena hal ini jika tidak dilakukan akan mendekatkan kita kepada pintu neraka.